Fenomena Langit Bulan Mei 2021: Hujan Meteor Eta Aquarids

Mengawali bulan Mei 2021, ada sejumlah fenomena yang akan menghiasi langit Indonesia dan bisa dijadikan alternatif hiburan selama liburan di rumah saja. Dari puncak hujan meteor Eta Aquarids, konjungsi bulan, hingga fenomena langit gerhana bulan.

Berikut beberapa fenomena langit Mei 2021 yang bisa Anda catat jadwal lengkapnya.

1. Tripel Konjungsi Bulan, Jupiter, Saturnus: 3-6 Mei 2021

Berdasarkan keterangan tertulis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), bulan akan mengalami konjungsi tripel dengan Jupiter dan Saturnus selama empat hari berturut-turut.

Fenomena ini akan terjadi sejak tanggal 3 hingga 6 Mei mendatang, sejak pukul 2.00 waktu setempat hingga berakhirnya fajar bahari atau 20-24 menit sebelum terbit Matahari dari arah Timur-Tenggara.

2. Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids: 6 Mei 2021

Menyusul fenomena tripel konjungsi antara Bulan, Jupiter dan Saturnus, maka pada hari terakhir peristiwa tersebut di langit Indonesia juga akan hadir fenomena hujan meteor Eta Aquarid.Fenomena langit, hujan meteor Eta Aquarids ini sudah aktif sejak 19 April hingga 28 Mei 2021 mendatang.

Akan tetapi, peneliti di Pusat Penelitian Sains Antariksa LAPAN, Andi Pangerang Hasanuddin mengatakan puncak hujan meteor yang satu ini akan terjadi pada tanggal 6 Mei yaitu pada pukul 09.00 WIB, 10.00 WITA dan 11.00 WIT.

3. Konjungsi Tripel Aldebaran-Merkurius-Venus: 12 Mei 2021

Fenomena langit bulan ini yang menarik berikutnya yang diperkirakan akan terjadi bertepatan dengan malam 1 syawwal atau Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah bagi umat muslim di tahun 2021 ini adalah konjungsi tripel antara Aldebaran, Merkurius dan Venus.

Fenomena yang satu ini dapat diamati sejak awal senja bahari yaitu sekitar 42 menit setelah Matahari terbenam, dari arah Barat-Barat Laut ketika bulan sabit muda (hilal) mulai terbenam.

4. Fase Bulan Baru Micro: 12 Mei 2021

Pada hari yang sama dengan tripel konjungsi Aldebaran, Merkurius dan Venus, ternyata juga ada fenomena lainnya yaitu fase bulan baru mikro atau micro new moon.

Bulan baru mikro adalah fase bulan baru yang waktu kejadiannya berdekatan dengan Apogee bulan. Namun, fenomena langit dari bulan baru mikro ini akan lebih dulu dapat Anda amati, sebab pada 12 Mei mendatang.

Anda bisa menyaksikannya sejak pukul 01.59 WIB sedangkan perigee bulan terjadi tiga jam setelahnya yakni pada pukul 05.09 WIB.

5. Konjungsi Kuartet Aldebaran, Merkurius, Venus, Bulan: 13-14 Mei 2021

Di bulan Mei 2021 ini, tampaknya sukup banyak waktu untuk dapat mengamati dengan baik peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan bintang Aldebaran.

Setelah berkonjungsi dengan Planet Merkurius dan Venus saja pada 12 Mei 2021. Maka pada 13-14 Mei 2021, Aldebaran akan mengalami konjungsi kuartet dengan Merkurius, Venus dan Bulan.Peristiwa ini dapat Anda amati ketika awal senja bahari dari arah Barat-Barat laut.

6. Parade Langit: 15 Mei 2021

Andi menjelaskan, sehari setelah konjungsi kuartet, akan ada Parade Langit yaitu antara Aldebaran, Venus, Merkurius, Bulan, Mars, dan Pollux yang berada dalam segaris di langit.

“Pertengahan Mei kali ini menjadi momen yang dinantikan karena beberapa benda langit akan tampak segari dan membentang dari arah Barat-barat Laut hingga ke arah Barat Laut ketika akhir senja bahari,” kata Andi  dari laman edukasi sains lapan. “Fenomena ini disebut juga sebagai Parade Langit,” imbuhnya.

7. Konjungsi Bulan dan Mars: 17 Mei 2021

Puncak konjungsi Bulan dan Mars, 17 Mei 2021 ini akan terjadi pada pukul 09.13 WIB, 10.13 WITA, 11.13 WIT dengan sudut pisah 1,67 derajat.

Akan tetapi, Anda dapat mengamatinya ketika senja bahari atau 42 menit setelah matahari terbenam dari arah Barat alut dengan sudut pisah 2,89 derajat.

8. Konjungsi Bulan dan Pollux: 17 Mei 2021

Pada malam yang sama, bulan tidak hanya berkonjungsi dengan Mars saja, melainkan juga akan sejajar dengan bintang Pollux, bintang utama di konstelasi Gemini.

Fenomena langit ini dapat Anda saksikan ketika awal senja bahari, saat ketinggian Matahari -6 derajat dari arah barat lat dengan sudut pisah 5,46 derajat.

9. Retrograd Saturnus: 23 Mei 2021

Retrograd adalah gerak planet yang tampak berlawanan arah dari Timur ke Barat, dibandingkan dengan gerak normalnya dari Barat ke Timur jika diamatai dari Bumi.

Retrograd Saturnus akan dimulai pada pukul 16.27 WIB, 17.27 WITA, 18.27 WIT pada tanggal 23 Mei 2021 mendatang, dan terletak di konstelasi Capricornus.

10. Gerhana Bulan Total Perige: 26 Mei 2021

Gerhana Bulan Total Perige atau sisebut juga Super Blood Moon akan terjadi pada 26 Mei 2021 mendatang di langit Indonesia.Andi menjelaskan, gerhana ini terjadi akibat konfigurasi Bulan,

Bumi dan Matahari yang membnetuk satu garis lurus dan Bulan berada di sekitar simpul orbitnya atau perpotongan antara orbit Bulan dengan ekliptika, sehingga Bulan memasuki bayangan umbra Bumi.

Gerhana kali ini dapat disaksikan ketika Bulan terbit dari arah Timur-Tenggara hingga Tenggara dekat konstelasi Scorpius.

11. Fase Bulan Purnama dekat Antares: 27 Mei 2021

Setelah terjadinya gerhana bulan total perige pada 26 Mei, maka di malam berikutnya akan terjadi Bula Purnama. Menariknya kali ini fase Bulan Purnama berada dan akan berkonjungsi dengan bintang Antares pada pukul 02.53 WIB, 27 Mei 2021.

12. Matahari di Atas Ka’bah: 27 Mei 2021

Pada hari yang sama dengan fase Bulan Purnama dekat Antares, maka di siang harinya Matahari akan berada di atas Ka’bah. Fenomena yang disebut juga istiwaúl A’zhaum (Great Culmination) ini terjadi ketika deklinasi Matahari bernilai sama dengan lintang geografis Ka’bah, sehingga ketika tengah hari, Matahari tepat berada di atas Ka’bah.

13. Retrograd Merkurius: 30 Mei 2021

Selain Planet Saturnus, retrograd juga akan terjadi pada Planet Merkurius. Meskipun, retograd Merkurius dimulai pada 30 Mei pukul 05.45 WIB, 06.45 WITA, 07.45 WIT, akan tetapi puncaknya baru akan terjadi ketika konjungsi inferior di tanggal 11 Juni dan berakhir pada 23 Juni mendatang.

 

 

 

 

Artikel asli