Limbah Sengon Raup Omzet Rp 200 Juta Per Bulan (part 2)

Pasca pandemi, beberapa pabrik juga mulai tutup. Memang, untuk menjual kapal itu harus mengeluarkan uang sebesar Rp 70 juta. Peluang bisnis daur ulang limbah sengon sudah berkurang, namun Yuyuy tetap berusaha bertahan dalam situasi sulit ini. Dulu, komitmen, sekarang investasi pegaday, adalah vektor utama Yuyun untuk meminjam uang sebagai modal.

Ketika dia pendek, dia selalu berjanji dengan harta bendanya. Tapi sekarang banyak hal telah berubah. Dia berinvestasi banyak di tempat ini. Sama seperti membeli emas, membeli barang di lelang, dan lainnya. “Kalau ada uang lagi, saya akan investasikan ke emas,” akunya. Investasi dimaksudkan untuk memprediksi biaya hidup.

liputan6.dom

Seperti biaya pendidikan bagi anak yang menempuh pendidikan di fakultas kedokteran. Kapanpun ingin pinjam atau berinvestasi, Yuyun kerap berbincang dengan Dyah, salah satu analis kredit Jember Pegadaian yang sudah menemaninya sejak awal. “Saat ingin mengembangkan usahanya, mereka berbicara dengan saya,” ucap Dyah sambil mengantarkan Yuyuna pulang.

Seolah hendak membeli truk, Yuyun meminta pendapat Dyah dan dianggap lebih berhati-hati. Dyah mengenal kliennya dengan baik dari masa-masa sulit hingga sekarang. Baginya, pelanggan itu seperti teman. Saya memuji pertarungannya, dia memiliki kemauan yang kuat, katanya.

Vice President PT Pegadaian Area Jember Yohanes Wulang mengatakan, kliennya memberikan kemudahan pinjaman bagi para pelaku usaha. Yakni dengan kredit mikro yang menggunakan asuransi kendaraan BPKB. Tujuannya untuk mengembangkan UKM. Banyak yang berhasil, tetapi karena pandemi Covid-19, banyak makanan yang macet.

Meski mengalami kesulitan, para pelaku ekonomi terus menerima bantuan. “Ada sekitar 3.000 nasabah, kita restrukturisasi sesuai kemampuan mereka,” ucapnya. Yohanes menjelaskan, masih banyak perusahaan ultra mikro yang belum tersentuh jasa keuangan. Ada sekitar 57 juta pelaku UMKM di Indonesia.

Namun, baru sekitar 15 juta orang yang mendapatkan layanan keuangan, seperti pembiayaan. Untuk itu, Yohanes menyambut baik rencana PT Pegadaian, PT BRI, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) milik negara untuk memperluas layanan keuangan kepada masyarakat. Halaman selanjutnya

“Ini sebenarnya bentuk sinergi, kalau kita bergerak sendiri tidak maksimal,” jelasnya. Sinergi akan meningkatkan modal, membuatnya lebih murah dan memberikan cakupan layanan yang lebih baik. Selain itu, penguasaan teknologi bisa diselesaikan. Pelaku usaha kecil yang tidak terpengaruh oleh layanan perbankan akan menggunakan pinjaman hiu.

Namun dengan sinergi, mereka dapat merasakan layanan perbankan. Dampaknya akan berkontribusi pada peningkatan perekonomian nasional dan daerah. “Ke depan kelas ultra mikro meningkat, kesejahteraan dan bisnis meningkat,” ujarnya.