5 Trik Sederhana Menghemat Uang

Menabung adalah kebiasaan yang sering diajarkan orang tua kepada anak sejak kecil. Karena kebiasaan menabung memiliki banyak keuntungan. Selain memenuhi permintaan bebas utang, tabungan juga memastikan stabilitas keuangan.

Apalagi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, seperti sakit, pekerjaan mendadak (PHK), atau kebangkrutan. Namun, membentuk kebiasaan menabung bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.

Selanjutnya, mereka yang menjalani gaya hidup boros tidak terbiasa dipinggirkan sejak awal dan merasa penghasilannya pas-pasan. Jadi bagaimana kita mengembangkan kebiasaan menabung yang efektif? Berikut beberapa trik yang bisa Anda lakukan.

1. Tabungan Harian

Salah satu cara untuk menciptakan kebiasaan menabung adalah dengan menyisihkan uang setiap hari. Cara ini dianggap oleh sebagian orang lebih efektif daripada tabungan bulanan.

Caranya adalah dengan menentukan nilai nominal yang ingin Anda simpan setiap hari. Misalnya Rp 15.000 per hari. Kemudian buat rekening terpisah antara tabungan dan kebutuhan sehari-hari. Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda. Jadi sisihkan uang Anda sebelum memulai aktivitas hari ini agar Anda tidak lupa saat mempraktekkan kebiasaan menabung.

2. Simpan berdasarkan tanggal

Cara selanjutnya adalah menyimpan berdasarkan tanggal. Ini adalah salah satu cara unik yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan kebiasaan menabung, terutama bagi mereka yang kesulitan menabung dalam jumlah besar sekaligus. Langkah pertama dalam menerapkan metode ini adalah menentukan tanggal penyimpanan. Misalnya, Anda menabung pada tanggal 1, 14, dan 27 setiap bulannya.  tentukan nominal tabungan setiap tanggalnya. Misalnya Rp 100.000 untuk tabungan 1, Rp 140.000 untuk KTP 14, dan Rp 270.000. Ini memungkinkan Anda untuk mengumpulkan Rp 510.000 per bulan. Setelah kebiasaan ini berkembang, Anda bisa perlahan-lahan menambah nominal tabungan Anda.

3. Simpan perubahan tanpa patokan nominal

Ada beberapa kebenaran untuk istilah ini dalam hal kehilangan uang receh.

Seperti diketahui, perdagangan bebas dengan nilai nominal Rp 500-2000 seringkali luput dari perhatian kebanyakan orang. Padahal, uang receh bisa berubah menjadi tabungan besar jika dikumpulkan secara perlahan.

Cobalah untuk mengumpulkan sisanya di akhir setiap hari. Masukkan sisanya ke dalam celengan atau toples kosong dan simpan di tempat yang aman. Masukkan kembalian yang Anda kumpulkan ke rekening tabungan bank Anda setiap bulan. Menggabungkan kebiasaan ini dengan metode tabungan lain dapat meningkatkan tabungan Anda.

4. Penghematan Waktu

Penghematan waktu adalah penghematan dalam jangka waktu tertentu. Pengguna biasanya dapat memilih jangka waktu tabungan dari 6 bulan hingga 20 tahun.

Karena mereka memiliki durasi atau durasi tertentu, pengguna tidak dapat menarik uang dari rekening tabungan waktu sampai mereka mencapai periode yang disepakati di awal.

Jika Anda ingin menarik uang dari tabungan Anda sebelum masa jabatan Anda berakhir, Anda akan menerima sejumlah denda dari bank. Selain itu, hampir semua bank menawarkan layanan penagihan otomatis untuk menghemat waktu. Artinya, bank dapat secara otomatis menarik dana dari rekening Anda ke rekening tabungan terbatas.

Metode tabungan memudahkan untuk menyisihkan uang dan mempersulit Anda untuk menggunakan tabungan Anda di luar kebutuhan dasar Anda.

5. Mulailah dengan jumlah kecil

Saat Anda mulai menabung, hindari mencoba untuk segera menabung dalam jumlah besar. Karena akan terasa stres dan berpotensi menurunkan motivasi Anda untuk menabung di kemudian hari.

Oleh karena itu, cobalah untuk mulai menabung dalam jumlah kecil terlebih dahulu. Misalnya, 10 persen dari gaji bulanan Anda. Ini akan memudahkan Anda untuk membentuk kebiasaan menabung. Setelah Anda mengembangkan kebiasaan menabung, Anda dapat perlahan-lahan meningkatkan jumlah tabungan.

Misalnya, itu mewakili 15 persen dari gaji bulanan Anda.

Ini adalah sejumlah trik yang dapat Anda gunakan untuk mengembangkan kebiasaan menabung. Juga, pastikan untuk menyimpan tabungan Anda di tempat yang aman. Salah satunya adalah membuat rekening tabungan di bank. Sebab, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin uang nasabah yang disimpan di bank.

Sebagai informasi, LPS merupakan lembaga yang dibentuk pemerintah untuk melindungi dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan.

Dalam hal terjadi penutupan bank, LPS akan melikuidasi dan mengganti simpanan nasabah sepanjang memenuhi persyaratan 3T yang ditetapkan dalam rekening bank, bunga simpanan yang diterima dari nasabah tidak melebihi suku bunga yang dijamin LPS, dan tidak dilakukan tindakan yang merugikan bagi bank, misalnya, dengan kredit macet.

LPS menjamin simpanan nasabah bank dalam bentuk tabungan, deposito berjangka, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Maksimal simpanan yang dijamin LPS adalah Rp 2 miliar per nasabah dan per bank.

Antara Oktober 2005 hingga Oktober 2021, simpanan nasabah LPS yang dilikuidasi sebesar Rp 2,04 triliun bangkrut. Sebanyak 81,8% dari total simpanan atau Rp 1,67 triliun itu layak dan disetor LPS kepada 263.533 nasabah bank. Sedangkan 18,2% simpanan dari 18.089 nasabah bank atau Rp 370 miliar dinyatakan tidak memenuhi syarat karena tidak memenuhi syarat 3T.

Untuk menghindari kecelakaan tersebut, LPS telah meluncurkan simulasi kalkulator LPS 3T yang tersedia melalui situs resmi LPS. Setelah mengisi semua kolom simulasi, pengguna akan mengetahui apakah setorannya memenuhi persyaratan 3T yang ditetapkan oleh LPS atau tidak.