Padusan, Tradisi Penyucian Diri Masyarakat Jawa Menjelang Ramadan

Liputanberitaku.com — Padusan, Tradisi Penyucian Diri Masyarakat Jawa Menjelang Ramadan- Padusan adalah tradisi yang banyak dilaksanakan khususnya di kalangan masyarakat Jawa menjelang Bulan Ramadhan. Salah satu bentuk kearifan lokal Jawa ini konon sudah ada sejak zaman Wali Songo.

Tradisi ini bertujuan untuk membersihkan diri baik secara lahir dan batin guna menyongsong datangnya Bulan Ramadhan. Pada awal mulanya, tradisi ini dilakukan dengan mendatangi sumber mata air murni yang dipercaya masyarakat bisa mendatangkan berkat. Di sana mereka kemudian mandi besar, membersihkan badan dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Seiring waktu, penerapan padusan pada masyarakat Jawa mengalami pergeseran. Ritual mandi besar dalam tradisi padusan tidak lagi harus dilakukan di sumber mata air, namun bisa di rumah masing-masing. Di tambah lagi saat musim pandemi ini orang tidak boleh keluar rumah dan mengadakan acara yang bisa menciptakan kerumunan

Padusan, Tradisi Penyucian Diri Masyarakat Jawa Menjelang Ramadan

Baca Juga : Menyambut Bulan Suci Ramadan dengan Lomba Dai Ibu dan Anak

Makna Padusan

Padusan sendiri dilakukan sebagai simbol untuk membersihkan jiwa dan raga sehingga bersih lahir batin. Keadaan bersih itu membuat seseorang siap menghadapi Bulan Suci Ramadhan.

Selain itu, padusan juga bisa menjadi momen untuk merenung dan introspeksi diri atas kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan di masa lampau. Oleh karena itulah padusan harus dilakukan di tempat yang sepi seorang diri. Dengan keheningan dan suasana yang syahdu, seseorang bisa mengintropeksi diri agar memiliki niat lurus dalam menjalani ibadah di Bulan Ramadhan.

Filosofi paduan adalah membersihkan diri sehingga ketika kita melakukannya harus benar-benar sesuai ajaran agama. Misalnya, berpakaianlah yang sopan serta tidak bercampur dengan lawan jenis.

Baca Juga : Bagaimana Aturan Tradisi Ziarah Kubur Jelang Bulan Ramadan?

Sementara itu pengelola kantor Takmir Masjid Kauman Yogyakarta Waslan Aslam membenarkan kalau tradisi padusan sudah mengalami perubahan. Waslan bercerita dulu masyarakat akan berbondong-bondong datang ke kolam masjid atau sumber air yang jaraknya jauh dari rumahnya.

Namun saat ini padusan bisa dilakukan di rumah masing-masing atau di kolam renang. Tapi menurutnya semua itu tak masalah asal niatnya benar. “Yang terpenting dari tradisi ini adalah niat dalam diri untuk membersihkan diri. Untuk itulah ritual padusan bisa dilakukan di manapun,” ujar Waslan

 

 

 

 

 

#artikel-asli