Liputanberitaku.com – Beberapa ilmuwan telah menemukan jika orang-orang dengan golongan darah A, B, dan AB kemungkinan mempunyai resiko lebih besar terserang penyakit kardiovaskular – khususnya penyakit serangan jantung – dibanding beberapa orang dengan kelompok darah O.
Merilis dari Medical News Today, penulis utama study Tessa Kole, dari University Medical Center Groningen di Belanda, menjelaskan jika penemuan mereka memperlihatkan jika professional kesehatan harus memperhitungkan golongan darah seorang saat menilai resiko kardiovaskular mereka.
Ada faktor-faktor resiko penyakit serangan jantung yang dapat ditangani, seperti pola makan yang buruk, kurang olahraga, dan merokok.
Tetapi, faktor-faktor resiko penyakit serangan jantung tidak bisa diubah, seperti umur, jenis kelamin, dan riwayat keluarga penyakit jantung. Studi baru memperlihatkan jika golongan darah harus ditambahkan ke dalam daftar itu.
Dalam penelitian itu, Kole dan tim sampai pada penemuan mereka dengan melakukan meta-analisis studi yang menyampaikan golongan darah peserta dan peristiwa kardiovaskular, termasuk penyakit serangan jantung, gagal jantung, dan kematian kardiovaskular.
Data itu meliputi lebih dari 1,3 juta orang dewasa yang disebut bagian dari 11 kohort di sembilan studi. Beberapa periset memakai data untuk memandang bagaimana tiap golongan darah bisa mempengaruhi resiko peristiwa koroner, campuran peristiwa kardiovaskular, dan peristiwa koroner yang fatal.
Tim mengenali 771.113 orang dengan golongan darah non-O dan 519.743 orang dengan kelompok darah O dalam analitis semua peristiwa koroner. Antara orang dengan golongan darah non-O, 1,5 % (11.437) alami peristiwa koroner, dibanding dengan 1,4 % (7.220) orang dengan golongan darah O.
Dalam analitis peristiwa kardiovaskular kombinasi, beberapa periset mengidentifikasi 708.276 orang dengan golongan darah non-O dan 476.868 orang dengan kelompok darah O.
Antara pribadi dengan kelompok darah non-O, 2,5 % (17.449) alami peristiwa kardiovaskular, dibanding dengan 2,3 % (10.916) yang mempunyai kelompok darah O.
Menerangkan apa yang diperlihatkan oleh penemuan ini, Kole menjelaskan jika memiliki golongan darah non-O dihubungkan dengan 9 % kenaikan resiko peristiwa koroner dan 9 % kenaikan resiko peristiwa kardiovaskular, khususnya infark miokard
Dalam riset awalnya, faktor von Willebrand sudah dihubungkan dengan peristiwa trombotik. Disamping itu, beberapa periset memperlihatkan jika orang dengan kelompok darah non-O – khususnya mereka yang mempunyai kelompok darah A – cenderung berkadar kolesterol yang lebih tinggi.
Keadaan ini sebagai faktor resiko yang ditemui untuk kesehatan kardiovaskular yang jelek. Tetapi, Kole menjelaskan jika riset selanjutnya dibutuhkan untuk menentukan pemicu tentu dari kenaikan resiko kardiovaskular antara pribadi dengan kelompok darah non-O.
Sementara itu, beberapa ilmuwan menjelaskan jika penemuan mereka kemungkinan mempunyai implementasi penting untuk pencegahan dan penyembuhan peristiwa kardiovaskular.
Originally posted 2021-08-19 13:57:46.