APRA Melakukan Kekacauan Di Jakarta

APRA Melakukan Kekacauan Di Jakarta–Pada bulan Januari 1950, Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) menyerbu dan mengadakan teror di kota Bandung. Tujuan pemberontakan ini yakni untuk mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia.

Angkatan Perang Ratu Adil atau APRA merupakan sekelompok anggota bekas Koninkelijke Nederland Indische Leger (KNIL) yang berada di bawah pimpinan Kapten Raymond ‘Turk’ Westerling. Tujuan dibentuknya APRA yakni untuk mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dengan membentuk tentara di negara-negara bagian Republik Indonesia Serikat.

Pembentukkan APRA dilatarbelakangi dengan usaha kaum konservatif dan kolonialis Belanda untuk meruntuhkan Republik Indonesia Serikat dengan memanfaatkan keresahan anggota KNIL yang akan dimasukan ke dalam Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS). Para anggota KNIL mengkhawatirkan jika mereka akan didiskreditkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam APRIS.

Westerling mengirim surat ultimatum kepada pemerintah RIS yang berisi tuntutan agar pemerintah RIS menghargai negara-negara bagian, terutama Negara Pasundan serta pemerintah RIS harus mengakui APRA sebagai tentara Pasundan. Pemerintah RIS diberi waktu selama tujuh hari untuk memberikan jawaban, apabila tuntutan tersebut ditolak maka akan terjadi pertempuran besar. Untuk mencegah terjadinya pertempuran,  Mohammad Hatta mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Westerling.

Mengetahui hal demikian, Westerling mempercepat pelaksanaan kudetanya dengan menyerang dan melakukan pembantaian di kota Bandung.

Maksudnya yaitu agar melihat kemampuan rata-rata para siswa terhadap standar acuan yang ada di kurikulum. Supaya bisa melakukan evaluasi atas cara pembelajaran serta bahan yang diajarkan. Serta mengadakan revisi dan pengembangan jika dibutuhkan.

Pembahasan

Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) adalah pemberontakan yang paling awal terjadi setelah Indonesia diakui kedaulatannya oleh Belanda. APRA dibawah pimpinan Kapten Raymond Westerling merupakan gerakan yang didalangi oleh golongan kolonialis Belanda. Pada tanggal 23 Januari 1950, APRA melakukan teror di Bandung. Selain itu APRA melakukan kekacauan di jakarta dengan tujuan untuk menguasai pemerintahan pusat RIS.

Jadi, jawaban yang tepat adalah A.