Hama Wereng Menyerang, Sejumlah Sapi di Jember Mati Kena Racun Jerami Padi

Rokhim sendiri saat ini mengantisipasi sulitnya mencari rumput dan takut memberi pakan jerami dengan pakan alternatif. Rokhim sementara memberi pakan dua ekor sapinya dengan ampas produksi tahu, bekatul dan sedikit rumput.

“Ya kalau pakai ampas tahu dan bekatul tidak butuh banyak rerumputan. Cuma setiap hari saya harus keluar Rp 15-20 ribu untuk beli ampas dan bekatul,” ujarnya. Sementara itu, Ahmad Syarifudin, peternak sapi asal Desa Lohjejer Kecamatan Wuluhan mengatakan, di desanya ada 4 ekor sapi yang mati setelah diberi makan jerami padi.

“Itu satu kandang 4 mati semua. Di daerah Dukuh, Glundengan juga ada yang mati sapinya,” katanya. Saat ini, kata Sarif, para peternak lebih selektif saat mencari jerami. Masa panen padi memang momentum buat peternak untuk mencari jerami, karena lebih cepat. Apalagi selama masa tanam padi, peternak sudah sulit mencari rumput.

“Sekarang rawan, saya gak berani nyari jerami. Terutama kalau tahu padinya kena hama wereng, harus memastikan dulu kapan terakhir memberi pestisida,” ujarnya. Syarif mengatakan, jarak aman tanaman padi untuk pakan ternak bila telah menyemprot pestisida, yakni selama 25 hari. Kurang dari itu masih tergolong beresiko.

“Kasusnya ini mau panen juga masih menyemprot pestisida. Karena serangan hama wereng ini memang cepat merusak dan mematikan padi,” katanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

#artikel-asli