Perbedaan Trader dan Investor

Perbedaan Trader dan Investor — Pasar saham penjuru dunia ‘panas dingin’ karena tersengat sentimen pandemi virus corona atau COVID-19, terhitung Index Harga Saham Kombinasi (IHSG). Keadaan semacam ini mempunyai potensi digunakan beberapa trader atau pedagang saham untuk tindakan mengambil untung atau profit taking.

Berbeda dengan investor saham yang malah akan menganalisa esensial perusahaan saat sebelum putuskan tindakan jual-beli saham. Dalam kata lain, investor saham tidak melakukan investasi dalam periode pendek. Bila disaksikan, di antara keduanya terdapat Perbedaan Trader dan Investor Tetapi sayang, ada banyak yang menyamakannya. Agar semakin terang, baca pembahasan Perbedaan Trader dan Investor

Perbedaan Trader dan Investor
Perbedaan Trader dan Investor

Perbedaan Trader dan Investor

Investor

Mereka yang memakai dananya untuk investasi di pasar saham. Umumnya memiliki sifat periode panjang sampai beberapa puluh tahun. Saat sebelum beli saham dari sebuah perusahaan atau emiten, investor condong menimbang performa perusahaan, seperti neraca keuangan yang sehat dan stabil membagi-bagi dividen. Karena dividen itu sumber penghasilan untuk investor tiap tahun atas aktivitas investasi dari banyak saham yang dipunyai.

Maknanya dalam masalah ini, investor akan memakai analitis esensial. Tidak asal karena harga sahamnya sedang mahal atau murah. Investor tidak perduli gerakan saham periode pendek. Investor tetap memberikan modalnya walau sebuah perusahaan tengah alami pengurangan saham asal masih mempunyai prospect ceria. Terhitung beli saham tidur, karena mereka yakin, satu saat harga saham akan naik tinggi, hingga memberikan keuntungan.

 Trader

Trader saham sama dengan pedagang. Lakukan tindakan membeli saham, lalu secara cepat menjualnya kembali demikian ada peluang. Umumnya manfaatkan sentimen, keadaan, dan keadaan tertentu, seperti keadaan politik, ekonomi, atau trend usaha. Peroleh info, ide dan insight di e-mail kamu. Daftarkan e-mail Misalnya, membeli saham Rp500 per lembar ini hari.

Selanjutnya keesokan harinya karena sentimen virus corona yang sudah menebar luas ke beragam negaram saham itu naik jadi Rp1.000 per helai. Karena itu langsung dipasarkan untuk memperoleh capital gain (keuntungan dari peningkatan harga saham).

Begitu juga tindakan trader dengan saham yang lain dikoleksinya . Maka, penghasilan seorang trader saham datang dari tindakan jual-beli kilat itu, tanpa memedulikan performa perusahaan. Karakternya periode pendek. Trader umumnya akan lakukan wait and see jika index saham sedang lemas. Mereka tidak berani beli saham tidur seperti investor karena takut rugi.

Anda Pilih Mana, Jadi Investor atau Trader Saham?

Setelah mengetahui Perbedaan Trader dan Investor, opso jadi investor atau trader saham bergantung pada karakteristik diri Anda:

• Jika Anda type orang yang ingin mendapatkan keuntungan secara cepat, sukai aji mumpung, “mumpung harga saham naik,” atau takut terburu turun dan tidak mau rugi besar karena ingin mencari aman, lebih bagus jadi trader saham.

 

• Dan bila Anda ialah type orang yang sabar menanti dan berani ambil resiko, opsi pas dengan jadi investor. Juga bisa dengan memadukan ke-2 nya. Anda jadi investor sekalian trader saham. Keuntungan yang dibuat dalam periode pendek, bisa Anda pakai untuk investasi saham periode panjang.

Demikian artikel tentang Perbedaan Trader dan Investor, semoga tidak salah mengartikan lagi yaa, terimakasih