Lima Pelajaran Dari Duel Milan-Juventus: Modal Buruk Sebelum Derby Milan

Milan gagal mengumpulkan tiga poin saat bertemu Juventus di San Siro, Senin (24 Januari 2022) pukul WIB dini hari nanti.

Duel Milan dan Juventus di pekan ke-23 turnamen Serie A 2021-22. Persaingan itu sengit dan kejam.

Stefano Pioli dan Massimiliano Allegri diserang dengan cara yang sama, meski Milan tampak lebih akut. Namun, lini serang kedua tim sama-sama buruk.

Ada sejumlah peluang, tetapi ini tidak dimanfaatkan oleh kedua kubu. Pertandingan berakhir 0-0.

Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari perjuangan ini? Simak ulasannya di bawah ini ya, Bolaneters.

Juventus butuh amunisi baru

Seperti disebutkan di atas, Milan dan Juventus memiliki lini serang yang bagus. Tapi lini ofensif Juve lebih buruk.

Mereka benar-benar bisa menyerang pertahanan Milan. Namun dari delapan kali percobaan, tidak ada satu pun tembakan mereka yang mengarah.

Dari sini, sepertinya Juventus akan kehilangan Federico Chiesa. Bahkan bianconeri tampaknya harus memasukkan pemain baru yang lebih agresif daripada Alvaro Morata atau Moise Kean.

Selain itu, lini tengah juga tak luput dari sorotan. Mereka tidak bisa memberikan dukungan yang memadai ke lini serang. Weston McKennie tidak tampil baik di kiri, sementara Manuel Locatelli dan Rodrigo Bentancur lebih fokus pada pertahanan. Tentu saja kami juga membutuhkan seorang gelandang kreatif.

Ibra cedera, saatnya Rebic bersinar

Pada laga ini, AC Milan menurunkan Zlatan Ibrahimovic sebagai starter. Namun dia hanya bermain selama 28 menit.

Sepertinya ada masalah dengan pergelangan kaki kanan. Setelah ditarik keluar, pergelangan kaki itu tampaknya telah dihancurkan oleh es.

Absennya Ibrahimovic sangat disayangkan. Karena dia adalah top skorer tim dengan delapan gol. Namun Milan tak perlu khawatir. Karena masih ada Olivier Giroud dan Ante Rebic.

Bagi Rebic khususnya, ini adalah kesempatan untuk bersinar setelah pulih dari cedera pahanya. Dalam tiga laga terakhir AC Milan di Serie A ia hanya bermain sebagai pemain pengganti.

Anda sekarang akan memiliki kesempatan untuk bermain sebagai pemula yang lebih tua. Anda tidak dapat membiarkan opsi ini terbuka. Toh, dengan kehadirannya, permainan Milan akan bisa lebih lancar dan cepat.

Pioli tidak bisa mengalahkan Allegri

Massimiliano Allegri dan Stefano Pioli sering bertemu di pentas Serie A, bentrok 15 kali sebelum Milan-Juventus.

Allegri mencetak hasil bagus melawan Pioli. Dia telah memenangkan 11 dari 15 pertandingan itu.

Sisanya berakhir imbang. Tidak ada pelatih lain yang begitu sering bertemu rekan-rekannya di era tiga poin untuk kemenangan tak terkalahkan.

Modal buruk sebelum derby Milan

Milan sempat mengejar Inter. Mereka memiliki peluang bagus untuk menyingkirkan Nerrazurri karena mereka hanya terpaut dua poin.

Inter kemudian memperlebar jarak dengan lima poin setelah memenangkan Venesia. Jadi Milan jelas berharap bisa menang atas Juventus.

Pada kenyataannya itu bukan untuk hasil imbang melawan Juve. Kerugian mereka hanya empat poin. Namun kini Milan juga harus bersaing dengan Napoli yang juga mencetak 49 poin di peringkat kedua.

Hasil ini menjadi modal buruk jelang derby melawan Inter. Karena para pemain Milan akan memiliki beban berat di pundak mereka.

Mereka akan berpikir bahwa Milan tidak bisa lagi terpeleset. Jika tidak, Inter akan semakin menjauh, sementara Napoli bisa membuat pengejaran Nerazzurri semakin sulit.

Milan yang tertekan juga bisa melakukan kesalahan.

Dybala dan tren negatifnya di San Siro

Paulo Dybala sudah sering bertemu dengan Milan selama kariernya di Serie A. Sejauh ini dia sudah mencetak 12 gol ke gawang Rossoneri.

Rinciannya, tujuh gol dan lima assist. Namun sayang ia tak bisa bersinar bermain di San Siro.

Dia belum pernah mencetak empat gol untuk Juventus di San Siro. Dengan pertandingan ini, itu berarti tren negatifnya lima kali lipat.

Bahkan, jika saja Dybala bisa mencetak satu gol di pertandingan ini, meski hanya satu, itu akan sama dengan jumlah gol yang dicetak oleh Andry Sevchenko (enam gol). Sheva telah menjadi pencetak gol terbanyak pertandingan Juventus-Milan sejak tahun 2000.