Total Kasus Omicron di Indonesia 1161, 2 Meninggal Dunia

Kasus Covid-19 versi Omicron di Indonesia semakin menggila bahkan telah merenggut nyawa. Hingga 15 Desember 2021, tercatat 1.161 kasus omicron di Indonesia, menurut Kementerian Kesehatan.

Dari jumlah itu, dua meninggal. Ini merupakan kematian pertama di Indonesia akibat varian omicron.

Pada Sabtu (1 Februari), Departemen Kesehatan mengumumkan bahwa dua kasus terkonfirmasi omicron telah meninggal. Kedua kasus ini merupakan kematian pertama yang dilaporkan di Indonesia karena versi baru dengan transfer rate yang tinggi. Satu kasus adalah infeksi lokal dan meninggal di RS Sari Asih Ciputat.

Sedangkan kasus lain merupakan pelaku perjalanan luar negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, Sabtu (1 Februari).

Dua pasien Omicron yang meninggal memiliki penyakit penyerta atau penyakit penyerta.

Pada Sabtu (1/2) terdapat penambahan 3205 kasus baru Covid-19, 627 kasus sembuh dan 5 meninggal akibat terpapar Covid-19.

Peningkatan jumlah kasus baru yang dikonfirmasi berarti peningkatan jumlah kasus omicron yang dikonfirmasi di Indonesia. Per 15 Desember 2021, total 1.161 kasus terkonfirmasi omicron telah ditemukan di Indonesia

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memprediksi penyebaran Omicron di Indonesia, mulai dari peningkatan 3T khususnya di Jawa dan Bali, hingga peningkatan tracking rate, memastikan ketersediaan ruang isolasi terpusat dan meningkatkan akses telemedicine. Selain meningkatkan persentase tempat tidur yang digunakan untuk perawatan COVID-19 di rumah sakit.

Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan juga mengeluarkan aturan baru untuk pengelolaan sertifikat Omicron di Indonesia yang diterbitkan oleh HK kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Surat edaran no. 2022.

“Dengan adanya surat edaran ini, penanganan pasien bersertifikat Omicron konsisten dengan penanganan COVID-19, di mana kasus sedang hingga berat dirawat di rumah sakit, sedangkan kasus asimtomatik dan ringan fokus pada isolasi mandiri dan isolasi terpusat,” jelas Nadia. .