UPDATE Corona Global 28 Januari 2022: Dominasi Omicron di DKI Jakarta

Penyebaran virus corona terus berlanjut dan banyak negara masih berjuang untuk mengatasi pandemi tersebut. Menurut Worldometers pada Jumat pagi (28 Januari 2022), jumlah orang yang terinfeksi virus corona di dunia mencapai 366.345.387 orang. Jumlah tersebut meningkat 3.263.011 dari hari sebelumnya. Korban meninggal akibat virus corona penyebab Covid-19 mencapai 5.655.809. Sementara itu, total pasien sembuh tercatat 289.699.003 orang.

Berikut 10 negara dengan kasus terbanyak:

  • Amerika Serikat: dunia, 130.015 kematian, 11381705 sembuh
  • Inggris: 16245474 kasus 155,040 kematian, 12961845 sembuh
  • Rusia: 11404617 kasus 328,770 kematian, 10129691 sembuh
  • Turki: 11.250.107 kasus 86.661 kematian, 15 dan 7.687.989 sembuh
  • Spanyol: 9.660.208 kasus, 92.767 kematian dan 5.786.381 sembuh
  • Jerman: 9.334.637 kasus, 118.065 kematian dan 7.443.300 sembuh

1. Update Virus Corona di Indonesia

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (Menkes) mengatakan penambahan kasus Covid-19 ke DKI Jakarta didominasi versi Omicron.

“Kemarin saya mendapat laporan dari GSI Lab di luar Balitbangkes dari 259 sampel yang diterima dari DKI 250 Omicron. Jadi saya feeling sebagian besar DKI sudah Omicron,” kata Budi, Jumat (28/1/2022).

Laporan versi Omicron dari seluruh kasus Indonesia diduga saat ini sudah mencapai 75%. Jumlah kasus Omicron sejak 16 Desember 1988. Hingga Kamis 27 Januari 2022, jumlah kasus virus corona per hari adalah 8.077. Jumlah kasus 4.309.270 Kasus terbanyak diketahui terjadi di Jakarta, dengan 4149 kasus. Kasus Covid-19 saat ini menyebar ke 32 provinsi di Indonesia.

2. Update Coronavirus di India

Delegasi orang tua di New Delhi membuat petisi dengan 1.600 tanda tangan protes meminta pemerintah untuk membuka sekolah yang telah ditutup selama lebih dari 600 hari karena pandemi. Sekolah pertama kali ditutup pada 1 Maret 2020 dan dibuka kembali pada 1 November 2021 untuk waktu yang singkat, tetapi ditutup kembali setelah 16 hari pembukaan.

Pada Rabu (26 Januari 2022) delegasi bertemu Manish Sisodia, Wakil Perdana Menteri New Delhi. WHO mengatakan Sisodia kemudian meminta pemerintah untuk mengizinkan sekolah dibuka kembali. Dia mengatakan sekolah-sekolah ditutup ketika situasinya tidak aman, sebagai tindakan pencegahan. Namun dia mengatakan terlalu berhati-hati saat ini dapat membahayakan anak-anak.

“Jika kita tidak membuka sekolah sekarang, satu generasi anak akan tertinggal,” kata Sisodia. Kantor Wakil Menteri telah mengusulkan kepada Otoritas Manajemen Bencana New Delhi agar diadakan pertemuan untuk membahas masalah tersebut.

3. Update coronavirus Korea Selatan

Kasus Covid-19 di Korea Selatan kembali meningkat. Pada Rabu (27 Januari 2022), Korea Selatan melaporkan 14.518 kasus baru. Saat ini terdapat 777.497 kasus di Korea Selatan, sedangkan 85,6% penduduk Korea Selatan sudah divaksinasi lengkap.

Sementara itu, mereka mengumpulkan 50,7%. Perdana Menteri Korea Selatan Kim Boo-kyum mengatakan penyebaran kasus tersebut disebabkan oleh versi Omicron. Saat ini, pemerintah fokus pada pencegahan keparahan dan kematian pasien.

4. Pembaruan Coronavirus di Israel

Mengacu pada NYTimes, peneliti Israel baru-baru ini mengatakan bahwa anak laki-laki antara usia 12 dan 15 memiliki risiko masalah jantung yang sedikit lebih tinggi setelah menerima dosis kedua Pfizer.

Miokarditis, salah satu dari 12.361 anak laki-laki dalam kelompok usia ini, terjadi satu minggu setelah dosis kedua. Namun, para peneliti menunjukkan bahwa penelitian hingga saat ini menunjukkan bahwa risiko miokarditis jauh lebih tinggi setelah Covid-19 daripada setelah vaksin.

Namun, angka ini lebih tinggi dari perkiraan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS bahwa satu dari 16.129 remaja berusia 12 hingga 17 menderita miokarditis. Peneliti Israel sebelumnya telah melaporkan bahwa hampir 11 dari 100.000 anak laki-laki antara usia 16 dan 29 berada pada risiko tinggi terkena miokarditis.

5. Update virus corona di Australia

Kapal penyelamat Angkatan Laut Australia tiba di Tonga pada Rabu (27 Januari 2022). Kapal tiba setelah Menteri Pertahanan Australia tiba sehari sebelum tes virus untuk 23 orang di dalamnya dinyatakan positif. Seorang juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan tidak ada seorang pun yang memasuki kapal itu karena muatan sedang diturunkan dari mesin.

Menurut Menteri Pertahanan Australia, 23 orang di atas kapal telah diisolasi.