Apa Itu Metaverse yang Akan Hadirkan Ibadah Haji Virtual

Rencana Arab Saudi untuk mengizinkan haji di metaverse telah memicu kontroversi. Apa itu metaverse? Menurut Coinmarketcap, metaverse adalah ruang virtual yang dibuat sebagai versi digital dari berbagai aspek dunia nyata, baik itu interaksi manusia atau fungsi ekonomi.

Lebih khusus lagi, istilah metaverse mengacu pada dunia virtual yang menyerupai kehidupan nyata, dengan tanah, bangunan, avatar yang dapat dibeli dan dijual, seringkali menggunakan cryptocurrency. Di dunia ini, orang bisa aktif, berteman, mengunjungi tempat-tempat tertentu, membeli barang dan jasa, seperti di kehidupan nyata.

Secara etimologis, metaverse sendiri berasal dari kata “meta”, yang berarti “melampaui”, dan dari kata “poetry”, yang berarti “alam semesta”. Oleh karena itu, metaverse dapat diartikan sebagai ruang yang berisi materi yang melampaui semua yang terlihat di dunia ini.

Konsep metaverse pertama kali diperkenalkan dalam novel Neal Stephenson Snow Crash pada tahun 1992, yang menceritakan kisah perjalanan pasangan kurir ke metaverse untuk menyelamatkan diri dari distopia kapitalis.

Sementara itu, penulis esai Matthew Ball memprediksi bahwa metaverse akan menjadi pintu gerbang yang akan membawa orang ke berbagai pengalaman digital dan menjadi platform yang dapat menampung pekerja baru juga. Dia percaya metaverse bisa menjadi kekuatan pendorong di balik membangun perusahaan generasi berikutnya dan menjadi pemimpin dalam industri ini.

Apa Itu Metaverse yang Akan Hadirkan Ibadah Haji Virtual
Apa Itu Metaverse yang Akan Hadirkan Ibadah Haji Virtual

Karakteristik utama dari metaverse

Futuris mengklaim bahwa konsep metaverse mirip dengan cerita fiksi ilmiah Ready Player One. Sebuah metaverse dapat diidentifikasi dengan sejumlah karakteristik dasar, seperti:

Persisten

Metaverse akan terus bekerja tanpa memulihkan apa pun, menghentikannya dan tidak pernah berakhir.

Waktu sebenarnya

Meskipun acara di ruang metaverse direncanakan sebelumnya, pengguna dapat mengalami semua pengalaman secara real time.

Fungsi ekonomi

Seperti di dunia nyata, ekonomi di metaverse berfungsi penuh. Mereka melakukan berbagai aktivitas jual beli, transaksi produk dan layanan dalam mata uang asli berbasis blok.

Ibadah Haji di Metaverse

Wacana haji di metaverse dimulai ketika Ka’bah di Masjidil Haram sudah hadir di metaverse. Ka’bah di metaverse ini secara resmi dibuat oleh Kerajaan Saudi Arabia.

Middle East Eye melaporkan bahwa proyek metaverse ini disebut Virtual Black Stone Initiative, yang dimulai pada akhir Desember 2021. Imam Besar Masjidil Haram, Sheikh Abdul Rahman Al Sudais, adalah orang pertama yang mengunjungi metaverse ini dengan Ka’bah Virtual Reality (VR).

Ka’bah di metaverse diprakarsai oleh pemerintah Saudi melalui Badan Pameran dan Museum bekerja sama dengan Universitas Ummul Quro. Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk menyentuh Hajar Aswad secara virtual.

Maklum lah, di dunia nyata, mereka rebutan dengan ribuan orang. Atau kita tidak bisa menyentuhnya sama sekali karena wabah penyakit koroner.

Untuk itulah muncul ide di Timur Tengah bahwa jika Ka’bah sudah berada di metaverse, bagaimana jika haji juga dilakukan di metaverse.

Perdebatan ini tampaknya belum sampai ke Indonesia, namun cukup ramai di Timur Tengah. Bagaimana reaksi para ilmuwan? Rupanya pendeta Turki yang berbicara lebih dulu.

Menurut Hurriyet Daily News di Turki, setelah sebulan ditinjau oleh Kementerian Agama Turki (Diyanet), dia membuat keputusan: mengunjungi Ka’bah di metaverse bukanlah ziarah.

“Haji di metaverse tidak bisa terjadi. Umat bisa mengunjungi Kakbah di metaverse tapi itu tidak akan dianggap sebagai ibadah,” kata Direktur Departemen Layanan Haji dan Umrah Diyanet, Remzi Bircan.

Mereka memutuskan bahwa haji harus dilakukan di dunia nyata. Melalui virtual reality, Ka’bah dianggap sama dengan layanan virtual reality di banyak museum di seluruh dunia.