Cara Merawat Bibit Tanaman yang Sedang Disemai

Menabur adalah proses awal menanam tanaman dari biji. Sangat penting untuk mengingat proses ini. Ada dua cara untuk menabur: pertama Anda menabur dalam wadah dan kemudian Anda menanam langsung di tanah. Dalam proses ini, perawatan yang tepat harus diberikan agar tanaman dapat berkembang nantinya. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa bibit membutuhkan pupuk untuk pertumbuhan yang lebih cepat.

Namun, biji tanaman itu terlalu kecil, sehingga yang dibutuhkan hanyalah air. Mereka mampu memberi makan diri mereka sendiri sampai batas tertentu. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tips merawat bibit tanaman setelah berkecambah.

Cahaya dan Suhu yang Dibutuhkan

Cahaya merupakan faktor terpenting dalam perawatan bibit. Setelah berkecambah, pastikan bibit terkena cahaya di dalam ruangan. Anda dapat menggunakan lampu tumbuh segera setelah Anda melihat bintik-bintik hijau pertama dari tanah.

Jenis lampu yang bisa digunakan, seperti LED, fluorescent atau HID. Idealnya, lampu harus selalu menggantung 3-4 inci di atas bibit dan menyala selama 12-14 jam sehari.

Menurut Gardening Know How, suhu terbaik untuk pertumbuhan optimal adalah antara 21 dan 26°C. Hindari pembibitan lebih lama dari beberapa jam dan di atas 37 ° C, karena dapat menghambat pertumbuhan akar.

Seberapa Banyak Penyiraman

Bibit membutuhkan kelembaban yang konstan. Mereka seharusnya tidak hidup lama tanpa air dan mereka seharusnya tidak mengering. Tanaman yang masih berbentuk biji sebaiknya disiram dua kali sehari sampai tanaman terbentuk.

Waktu terbaik untuk menyiram adalah di pagi hari, saat matahari tidak bersinar, dan di sore hari, di malam hari. Metode irigasi terdiri dari menuangkan air ke dalam nampan atau wadah pembibitan dan kemudian membiarkan tanah menyerap melalui lubang drainase.

Penyiraman dari bawah membantu akar menerima banyak kelembaban. Kalau dari atas sebaiknya tunggu sampai airnya jenuh agar bisa meresap ke dalam tanah, tapi jangan sampai berlebihan atau membanjiri.

Transplantasi Tanaman

Tanaman ditransplantasikan setelah tanaman bertunas atau cukup besar. Tanaman membutuhkan lebih banyak ruang berdasarkan ukuran dan penyebaran akarnya. Sendok biji tanaman dengan hati-hati agar tidak merusak batangnya.

Jika ini adalah langkah pot terakhir Anda, Anda perlu memperkenalkan tanaman ke dunia luar sebelum menanamnya. Keluarkan benih dari ruangan untuk jangka waktu tertentu, dengan periode yang meningkat setiap hari.

Tujuannya agar tanaman terbiasa dengan cahaya, suhu, dan iklim di luar. Ini juga mencegah stres yang terkait dengan kegagalan prasekolah setelah transplantasi luar ruangan.

Memulai Pemupukan

Saat bibit menetas, pasangan daun pertama adalah kotiledon atau kotiledon. Kotiledon ini mengandung sisa cadangan makanan yang disimpan benih dan memberi makan bibit sampai daun pertama benar-benar berkembang. Tanaman kemudian dapat memulai fotosintesis.

Pada tahap ini, tanaman benar-benar bisa mendapatkan pupuk. Bibit tanaman membutuhkan pupuk dengan kandungan fosfor yang tinggi. Fosfor dilaporkan oleh The Spruce untuk merangsang perkembangan akar dan merupakan komponen fotosintesis.

Temukan rasio pupuk NPK 1-2-1 pada label pupuk. Pupuk terbaik adalah pupuk cair yang larut dalam air, sehingga memudahkan benih menyerap nutrisi.

Penjarangan Bibit

Alasan penjarangan ini adalah bahwa benih tanaman yang tumbuh per sel tidak bersaing untuk mendapatkan cahaya, air dan nutrisi. Benih yang tumbuh terlalu banyak daun akan sulit mendapatkan aliran udara yang cukup.

Penjarangan kemudian dapat dilakukan sambil menjaga bibit terlihat lebih sehat dan lebih padat. Jika semuanya terlihat sama, Anda dapat memilihnya untuk menyimpannya berdasarkan sel.