Belajar Mengapresiasi Tiap Menit Kehidupan bersama “Soul”

Liputanberitaku.com — “Luar biasa” merupakan kata-kata yang nampaknya sangat cocok untuk menggambarkan film Soul. Film ini memang menghadirkan visual dan alur cerita yang sangat memukau. Bahkan sampai sekarang saya masih terbayang-bayang tentang adegan demi adegan yang ada di dalamnya. Tidak hanya visual dan alur cerita yang memukau, film ini juga mengandung begitu banyak pelajaran tentang kehidupan. Permasalahan yang dialami oleh para tokoh juga agaknya sangat sering terjadi, bahkan mungkin kita salah satu yang pernah mengalaminya. Film ini mengangkat cerita tentang bagaimana kita seharusnya menghargai kehidupan, tentang bagaimana menemukan tujuan hidup, dan tentang bagaimana mencintai diri sendiri.

Film ini berjudul Soul, yang dirilis pada tahun 2020 silam. Diproduksi oleh Pixar dan Disney dan disutradarai Pete Docter

Film ini bercerita tentang kehidupan seorang guru musik bernama Joe Gardner. Joe merupakan seorang pianis jazz yang sangat mencintai musik. Walaupun memiliki bakat yang sangat hebat, sayangnya Joe sering mendapat banyak penolakan untuk manggung, bergabung dengan band, maupun untuk ikut tampil dalam pertunjukan, hingga akhirnya ia terjebak dalam kehidupan yang menurutnya sangat biasa-biasa saja. Suatu hari ia bertemu dengan mantan muridnya bernama curley. Curley menawarkan joe untuk ikut dalam pertunjukan bersama dengan salah seorang pemusik terkenal yang sangat hebat yaitu Dorothea. Joe pun menerimanya, dan langsung datang untuk menunjukkan bakatnya kepada Dorothea. Permainan piano joe yang sangat indah membuat Dorothea begitu terkesan kepada nya, ia pun menerima joe sebagai pianis dalam band nya serta menyuruhnya bersiap untuk penampilan perdana nya malam ini. Joe sangat kegirangan mendengarkan hal itu, ia sibuk mengabarkan orang-orang tentang penampilannya nanti malam  hingga tanpa sadar ia terjatuh ke dalam selokan dan semuanya menjadi gelap. Saat membuka mata, joe terkejut melihat diri dan sekelilingnya. Benar, dirinya sudah berubah menjadi jiwa dan sedang menuju the great after yaitu dunia kematian. Joe yang tidak terima akan hal itu, berlari dan mencoba untuk kembali ke dunia, akan tetapi bukannya kembali ke bumi, Joe malah terdampar di the great before yaitu dunia sebelum kehidupan. Dirinya kembali mengamati sekitar dan terus-menerus berusaha untuk dapat kembali ke bumi. Tapi sekeras apapun berusaha, dia tetap saja tidak dapat melakukan apa-apa. Joe sangat kesal atas semua yang terjadi, karirnya baru saja akan dimulai nanti malam tapi malah terjebak disini. Impian lama yang akhirnya terwujudkan, apakah harus berakhir seperti ini, pikirnya. Kemudian terjadilah banyak hal-hal mengejutkan yang nantinya akan sangat berpengaruh pada joe gardner hingga akhirnya dia dapat menemukan makna sebenarnya dari kehidupan.

Setelah menonton film ini, ada banyak sekali pelajaran berharga yang saya dapatkan. Kisah joe gardner ini nampaknya sangat sering terjadi di dalam kehidupan kita. Kita sering merasa bahwa hidup kita ini sangatlah hampa. Kita sering menanggap bahwa apa yang kita capai dan apa yang telah kita lakukan sebagai suatu yang sia-sia, bahkan tak jarang kita membanding bandingkan hasil capaian kita dengan apa yang telah dicapai orang lain. Hal itu akhirnya malah membuat kita menyalahkan diri sendiri dan menganggap bahwa kita tidak pantas melakukan dan mendapatkan apa-apa. Padahal sebenarnya, setiap orang memiliki batas nya masing-masing.

Kita semua sebenarnya merupakan orang yang sangat hebat, hanya saja terkadang kita tidak menyadarinya. Terkadang kita terlalu ingin menjadi orang lain hingga akhirnya kita hanya bisa hidup sebagai bayangan. Padahal kita bisa hidup sebagai diri kita sendiri, dengan keunikan, kelebihan, dan kekurangan yang kita miliki tanpa harus mendengarkan kata-kata dan pendapat orang lain.

Kita sering terlalu terobsesi pada apa yang belum dicapai tanpa menyadari bahwa pencapaian kita sebenarnya sudah lebih dari cukup. Bahkan kita sering tidak mensyukuri dan menghargai apa yang telah kita capai.

 

 

 

 

 

 

#artikel-asli