Punya Bisnis Sendiri, Kenapa Harus Gengsi?

Liputanberitaku.com — Sekecil apapun jenis usaha yang kita rintis, meski dengan modal yang sangat memprihatinkan, tetap jalani dan abaikan omongan orang-orang yang menghujat. Tidak ada yang tidak mungkin, selama Anda memiliki kemauan dan usaha yang kuat, kesuksesan pasti akan menyapa Anda.

Menjadi mandiri dengan berdiri di atas kaki sendiri tentunya mempunyai sisi keuntungan yang tidak bisa diukur dan dinilai dari kacamata materi. Mengapa demikian?

Proses sukses mungkin telah melalui banyak liku-liku. Setelah menempuh perjalanan yang panjang dan melelahkan, ia jatuh, jatuh, bahkan kecewa. Tetapi apakah Anda harus melepaskan semua ini?

Bagi mereka yang pernah mengalami hari-hari itu dan mereka yang menjadi pengusaha sejati, saya yakin mereka tidak akan terpengaruh oleh “angin” ini.

Kegagalan seseorang adalah proses mencapai kesuksesan. Namun, hal tersebut tidak akan meruntuhkan dunia dalam waktu yang lama, dan pasti akan membawa beban yang berat bagi dunia.

Suatu saat nanti saya pasti akan menemukan solusi dari semua permasalahan tersebut. Begitulah motivasi dari talkshow yang saya tonton kemarin adalah usulan dengan tema “membentuk kewirausahaan Diantara generasi muda di era digital “.

Kesuksesan yang bisa diraih dan diraih, belum lagi bisnis yang didirikan sejak awal, bisa membawa kenangan tersendiri, entah itu tertawa atau menangis karena marah. Oleh karena itu, membangun bisnis sendiri sebenarnya mendatangkan banyak keuntungan, antara lain:

Pertama, Jauh dari intervensi campur tangan orang lain. Karena kita adalah pengusaha mandiri, kita tidak mungkin diganggu oleh orang lain dan memperebutkan kekuasaan ketika kita menjalankan bisnis. Setidaknya untuk menghindari kesan buruk di kemudian hari.

Kedua, kita akan menjadi bos bagi diri kita sendiri, walaupun usaha yang dijalani merupakan usaha kecil. Kita lah yang akan menjadi bos untuk diri sendiri dan bawahan serta kita juga yang memiliki kewenangan penuh untuk mengurus usaha.  Mau maju atau mundur pun kita lah yang akan menentukan.

Ketiga, Semakin sukses kita dalam membangun bisnis, semakin gesit kita. Masalah keuntungan jelas miliknya sendiri. Jangan repot-repot bergerak, pertimbangkan untuk menimbang di sini dan menimbang di sini. Tanpa harus pusing tujuh keliling, berpikir timbang sana dan timbang sini. Berkaitan dengan persentase laba, termasuk risiko kerugian yang ditanggung sendiri.

Tanpa harus pusing tujuh keliling, berpikir timbang sana dan timbang sini. Berkaitan dengan persentase laba, termasuk risiko kerugian yang ditanggung sendiri.

Realita sekarang budaya malu justru tidak tepat dialamatkan pada generasi rebahan. Kalau malu, mestinya malu dong kalau harus berpangku tangan terus. Belum lagi budaya gengsi yang sering menghampiri, semisal gengsi kalau jenis usahanya tidak menarik, gengsi bermodalkan pas-pasan (harus modal besar), gengsi karena strata (pendidikan), dan gengsi yang lainnya.

Persoalan seperti itu bisa menjadi kendala bahkan masalah di setiap akan memulai usaha sendiri.  Menurutku apapun usaha kita, sing penting tidak berpangkutangan dan malas-malasan, itu merupakan pencapaian yang hebat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

#artikel-asli