Mengapa Allah Itu Al-alim Sebutkan Bukti-buktinya

Mengapa Allah Itu Al-alim Sebutkan Bukti-buktinya–Asmaul husna adalah nama-nama indah yang hanya dimiliki oleh Allah SWT. Kata al-Asma’u al-Husna dalam Al-Qur’an Q.S. itu berasal dari puisinya. Ţaha (20) ayat 8, artinya “Allah SWT. Tidak ada Tuhan selain Dia. Dia memiliki al-Asma’u al-Husnā (nama-nama baik).” Rasulullah melihatnya. menjelaskan bahwa nama-nama Allah SWT. yang baik (al-Asmau-al-Husna) adalah 99.

Pengertian Al-Alim

Dikutip dari buku USBN/D Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti karya Ahmad Nu’man Zen, (2019) dijelaskan bahwa Al-Alim memiliki arti yang Maha Mengetahui. Al-Alim berasal dari bahasa Arab yang berasal dari akar kata a-l-m. Akar kata Al-Alim artinya yang berpengetahuan, terjaga, sadar, teliti mencari informasi, mengumpulkan informasi demi pengetahuan inuitif.
Lalu mengapa Allah SWT Al-Alim? jawabannya sangat sederhana karena Allah SWT memiliki pengetahuan yang tidak terbatas dan mengetahui segala sesuatu yang tampak maupun yang tidak tampak.

Mengapa Allah Itu Al-alim Sebutkan Bukti-buktinya

Diskusi
Salah satu nama indah Allah SWT adalah Al-Alim Al-Alim yang artinya Maha Mengetahui.

Jadi mengapa Allah Al-Alim?

Karena Allah Maha Tinggi. dia memiliki pengetahuan yang tidak terbatas dan mengetahui segala sesuatu yang terlihat dan tidak terlihat.

Buktinya adalah

  1. Semua aktivitas yang dilakukan oleh makhluk diketahui oleh Allah SWT. Allah pun mencatatnya dan menjadi kriteria untuk memperoleh surga atau negara.
  2. Allah mengetahui peristiwa yang akan terjadi atau Allah SWT sudah mengetahuinya. Contohnya adalah terjadinya akhir dunia. Hanya Allah yang tahu kapan kiamat akan terjadi.

Buktinya ada dalam firman Allah Q.S. al-An’am (6) Ayat 59, yaitu

“Dan di sisi Allah-lah kunci segala yang gaib, tidak ada yang mengetahui kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut, dan tidak ada daun yang jatuh, tetapi Dia mengetahuinya, dan tidak ada mata atau tetes. itu ke dalam kegelapan bumi, dan tidak ada yang basah atau kering, tetapi tertulis dalam kitab yang bersih (Lauh Mahfudz).