Surat al hujurat ayat 12 berserta hukum tajwidnya




Surat al hujurat ayat 12 berserta hukum tajwidnya

Selamat datang di Liputan Mania, sumber berita terpercaya yang membahas Surat al Hujurat Ayat 12 dan hukum tajwidnya. Saya, seorang jurnalis dengan pengalaman dalam bidang ini, akan membawa Anda ke dalam pemahaman mendalam tentang surat ini dan prinsip tajwid yang terkait.

Surat al hujurat ayat 12 berserta hukum tajwidnya

Surat al Hujurat Ayat 12 dalam Konteks

Surat al Hujurat adalah surat ke-49 dalam Al-Quran yang mengandung pedoman etika dan hubungan sosial dalam masyarakat Muslim. Ayat 12 dari surat ini memiliki kaitan yang penting dengan tajwid, yang merupakan aturan dalam membaca Al-Quran dengan benar dan melafalkan huruf-hurufnya dengan baik.

Perintah dan Makna Ayat

Surat al Hujurat ayat 12 berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka (keburukan), karena sebagian dari prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang lain, dan janganlah menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

Ayat ini mengajarkan kepada umat Muslim untuk menghindari membuat asumsi yang buruk terhadap orang lain, karena kebanyakan dari asumsi tersebut dapat membawa dosa. Dalam ayat ini juga dilarang untuk mencari-cari kesalahan orang lain dan menggunjing. Dibandingkan dengan mengkonsumsi daging saudara yang telah mati, Allah meminta umat Muslim untuk menjaga diri mereka dari bertindak buruk terhadap orang lain. Ayat ini memperingatkan kita untuk selalu takut kepada Allah dan memohon ampunan-Nya, karena Dia Mahapenerima taubat dan Maha Penyayang.

Hukum Tajwid dalam Surat al Hujurat Ayat 12

Surat al Hujurat Ayat 12 mengandung beberapa hukum tajwid yang harus diperhatikan saat membacanya. Beberapa hukum tajwid yang termasuk dalam ayat ini adalah:

Hukum Tajwid Pertama

Dalam membaca kata “kuraa” (مَرَّاءُوا), diperlukan hukum ikhfa hakiki. Ini berarti bahwa huruf “ra” harus dilafalkan dengan suara yang dipercepat dan bergabung dengan huruf-huruf setelahnya yang dimulai dengan huruf berharokat “aa” panjang.

Hukum Tajwid Kedua

Dalam membaca kata “bahzoom” (تَبغُضُوهُمْ), hukum idgham bighunnah diterapkan. Ini berarti bahwa huruf “ba” dan huruf “ha” bergabung dengan suara hentakan yang lembut (semburat), dan tidak ada desis (sughra) yang terdengar saat melafalkannya.

Hukum Tajwid Ketiga

Dalam membaca kata “tuqbadhu tamliku” (تَقْبَذُ تَمْلِكُهُ), hukum idgham mitslain mutamatsilain diterapkan. Ini berarti bahwa huruf “qaf” dan “ta” bergabung tanpa desis yang terdengar antara keduanya.

Hukum Tajwid Keempat

Dalam membaca kata “takrahūh” (تَكْرَهُوهُ), diperlukan hukum idgham bila gunnah. Ini berarti huruf “ra” dan huruf “ha” bergabung tanpa desis yang terdengar antara keduanya.

Tabel Detail Tajwid

Berikut adalah tabel rincian tajwid yang harus diperhatikan saat membaca Surat al Hujurat Ayat 12:

KataTajwid
kuraaIkhfa Hakiki
bahzoomIdgham Bighunnah
tuqbadhu tamlikuIdgham Mitslain Mutamatsilain
takrahūhIdgham Bila Gunnah

Pertanyaan Umum tentang Surat al Hujurat Ayat 12 berserta Hukum Tajwidnya

1. Apa arti dari Surat al Hujurat Ayat 12?

Surat al Hujurat Ayat 12 memperingatkan umat Muslim untuk menghindari asumsi buruk terhadap orang lain, larangan menggunjing, dan mencari-cari kesalahan orang lain. Ayat ini juga mengingatkan kita untuk selalu takut kepada Allah dan memohon ampunan-Nya.

2. Apa hukum tajwid yang harus diperhatikan dalam Surat al Hujurat Ayat 12?

Terdapat beberapa hukum tajwid yang harus diperhatikan saat membaca Surat al Hujurat Ayat 12, seperti ikhfa hakiki, idgham bighunnah, idgham mitslain mutamatsilain, dan idgham bila gunnah.

3. Mengapa penting bagi umat Muslim untuk memahami hukum tajwid?

Hukum tajwid membantu umat Muslim dalam melafalkan Al-Quran dengan benar dan memastikan bahwa huruf-hurufnya dilafalkan dengan baik. Memahami hukum tajwid membantu meningkatkan lafaz dan makna yang benar dalam membaca Al-Quran.

4. Apa kontribusi Surat al Hujurat Ayat 12 dalam pembentukan hubungan sosial yang baik dalam masyarakat Muslim?

Surat al Hujurat Ayat 12 mengajarkan umat Muslim untuk menghindari asumsi buruk, menggunjing, dan mencari kesalahan orang lain. Dengan mengikuti ajaran ini, umat Muslim dapat membangun hubungan sosial yang baik dalam masyarakat, didasarkan pada rasa saling menghormati, kepercayaan, dan kerjasama.

5. Mengapa penting untuk memperhatikan hukum tajwid saat membaca Al-Quran?

Mempelajari dan menerapkan hukum tajwid saat membaca Al-Quran membantu memperbaiki pelafalan dan memahami makna yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Quran. Hal ini memungkinkan umat Muslim untuk mendapatkan manfaat dan hikmah yang lebih dalam dari Kitab Suci mereka.

6. Hukum tajwid apa yang digunakan dalam membaca kata “bahzoom” (تَبغُضُوهُمْ) dalam Surat al Hujurat Ayat 12?

Dalam kata “bahzoom” (تَبغُضُوهُمْ), digunakan hukum idgham bighunnah. Ini berarti huruf “ba” dan huruf “ha” bergabung tanpa desis yang terdengar saat melafalkannya.

7. Bagaimana membaca kata “tuqbadhu tamliku” (تَقْبَذُ تَمْلِكُهُ) dalam Surat al Hujurat Ayat 12 sesuai dengan hukum tajwid?

Hukum tajwid yang diterapkan dalam membaca kata ini adalah idgham mitslain mutamatsilain. Ini berarti huruf “qaf” dan “ta” bergabung tanpa desis yang terdengar antara keduanya saat melafalkannya.

8. Apa hukum tajwid yang digunakan saat melafalkan kata “kuraa” (مَرَّاءُوا) dalam Surat al Hujurat Ayat 12?

Hukum tajwid yang digunakan saat melafalkan kata ini adalah ikhfa hakiki. Ini berarti huruf “ra” harus dilafalkan dengan suara yang dipercepat dan bergabung dengan huruf-huruf setelahnya yang dimulai dengan huruf berharokat “aa” panjang.

9. Apa arti dari “takrahūh” dalam Surat al Hujurat Ayat 12?

“Takrahūh” memiliki arti “kamu benci dengannya”. Dalam konteks ayat ini, hal ini merujuk pada prinsip umum untuk menjaga hubungan yang baik dan tidak membenci atau berperilaku buruk terhadap saudara seiman atau siapa pun dalam masyarakat.

10. Apa pesan utama yang dapat dipetik dari Surat al Hujurat Ayat 12?

Pesan utama dari ayat ini adalah pentingnya menjaga hubungan sosial yang baik dalam masyarakat Muslim. Hal ini dicapai dengan menghindari asumsi buruk, menggunjing, atau mencari kesalahan orang lain. Selain itu, kita juga harus selalu takut kepada Allah dan berusaha memohon ampunan-Nya, karena Dia Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang.

Kesimpulan

Surat al Hujurat Ayat 12 memberikan pengajaran penting tentang pentingnya menjaga hubungan sosial yang baik dalam masyarakat Muslim. Menghindari asumsi buruk, menggunjing, dan mencari kesalahan orang lain adalah prinsip yang harus dipegang teguh. Dalam membaca ayat ini, juga penting untuk memperhatikan hukum tajwid yang terkait. Dengan memahami dan mengaplikasikan hukum tajwid, umat Muslim dapat membaca dan memahami Al-Quran dengan lebih baik.

Terimakasih telah membaca artikel ini. Baca artikel lainnya kami untuk informasi yang lebih bermanfaat tentang agama dan kehidupan sehari-hari.