5 Selebritas Dunia Berikan Hartanya untuk Perubahan Iklim

Liputanberitaku.com- Masalah perubahan iklim menjadi isu yang paling sering dibicarakan banyak orang dalam setahun terakhir. Tanpa banyak diketahui, tidak sedikit selebritas dunia yang rupanya sudah lama aktif memperingatkan masalah ini.

Melalui pekerjaan mereka di Hollywood, para superstar tersebut telah mendapatkan banyak pengikut dan tentunya mendapat banyak uang. Alih-alih hanya menikmati gaya hidup mewah mereka, para selebritas ini telah memutuskan untuk mengambil sikap dan menggunakan kekayaan mereka untuk hak yang lebih bertanggung jawab, yaitu menyelematkan alam.

Mulai dari mendirikan bisnisnya sendiri yang lebih ramah lingkungan, meningkatkan kesadaran lewat kampanye di media sosial. Bahkan mendonasikan jutaan dolar setahun untuk berbagai aktivitas penyelamatan lingkungan.

Berikut 5 selebritas dunia yang terkenal aktif melakukan kampanye penyelamatan lingkungan hidup, dilansir The Richest. Salah satunya bahkan dari keluarga kerajaan.

1. Leonardo DiCaprio

Aktor legendaris Hollywood ini sudah sejak lama menyelami isu krisis iklim. Sejak usianya masih 23 tahun, dia mendirikan yayasan The Leonardo DiCaprio Foundation (LDF), yang fokus utamanya terhadap permasalah lingkungan. Sejak saat itu, LDF telah memberikan pendanaan lebih dari USD80 juta ke lebih dari 200 proyek penyelamatan lingkungan.

Tidak cukup sampai di situ, dia juga merogoh dompetnya untuk mendukung bisnis yang ramah lingkungan. DiCaprio telah menaruh uangnya di beberapa perusahaan vegan, termasuk startup pangan yang memproduksi alternatif daging nabati, Beyond Meat.

Di samping itu, tampaknya dia juga mencoba memanfaatkan karirnya di dunia hiburan untuk membantu kampanye lewat film. DiCaprio juga beberapa kali terlibat sebagai eksekutif produser untuk beberapa film dokumenter tentang lingkungan dan perlidungan hewan, termasuk Cowspiracy, Before the Flood, dan Sea of Shadows.

Dia juga kerap membagikan postingan di Instagramnya yang berisi kampanye perubahan iklim. Termasuk memanfaatkan panggung Oscar. Dalam sambutannya di acara penghargaan film terbesar dunia itu, DiCaprio menyampaikan peringatannya tentang perubahan iklim.

“Perubahan iklim itu nyata, itu terjadi sekarang. Ini adalah ancaman paling mendesak yang dihadapi oleh semua makhluk, dan kita perlu bekerja sama secara kolektif dan berhenti menunda-nunda,” ujarnya.

2. Pangeran William

Pangeran William sebenarnya bukan satu-satunya bangsawan kerajaan yang mendedikasikan dirinya untuk memerangi krisis iklim. Tetapi langkah inovatifnya layak diacungi jempol.

Bersama dengan penyiar senior BBC, David Attenborough, Pangeran William membuat The Earthshot Prize tahun 2020 lalu. Sebuah penghargaan yang kemudian mereka sebut sebagai ‘Hadiah Nobel untuk Pegiat Lingkungan’.

Didirikan pada tahun 2020, hadiah Earthshot akan memberikan lima penghargaan sebesar USD 1,3 juta setahun selama sepuluh tahun. Sasarannya adalah: melindungi dan memulihkan alam, membersihkan udara, menghidupkan kembali lautan, membangun dunia bebas limbah, dan memperbaiki iklim.

Dengan nominal uang penghargaan yang diberikan, BBC menyebut The Earthshot Prize merupakan penghargaan terbesar di bidang lingkungan yang pernah ada.

3. Mark Rufallo

Pemeran Hulk dalam seri Avenger ini sudah menjadi aktivis lingkungan sekitar sepuluh tahun yang lalu. Ketika lahan pertaniannya di bagian utara New York terancam rusak akibat aktivitas pertambangan yang mengontaminasi air di sekitarnya.

Sejak saat itulah, Ruffalo menggunakan ketenarannya untuk meningkatkan kesadaran akan semua jenis masalah lingkungan, termasuk pengalaman buruknya dengan aktivitas pengeboran (fracking) di lokasi pertambangan. Ia juga sering tampil sebagai orator di unjuk rasa anti-fracking, protes anti-pipa, dan kampanye untuk mendukung The Green New Deal.

Seperti DiCaprio, pada tahun 2019 Rufallo kemudian membuat film ‘Dark Waters’ sebagai kampanye penyelamatan air. Bergenre thriller hukum tentang kisah kehidupan nyata Robert Bilott, yang mengajukan kasus terhadap perusahaan manufaktur bahan kimia DuPont, setelah limbah kimia pabrik mencemari sebuah kota.

 

 

 

 

 

 

 

artikel asli