7 Software Terbaik untuk Transcribe Audio to Text

Software Terbaik untuk Transcribe Audio to Text

Lipuitanberitaku.com — Punyai file audio berisi diskusi narasumber? Ingin mengolahnya jadi text? Tak perlu melakukan dengan manual, karena telah banyak beragam software transcribe audio to text yang patut dicoba.

Kelihatannya sebagian besar industri membutuhkan layanan pengubah suara ke text, seperti saat ada di persidangan, membikinkan subtitle untuk video, dan lain-lain. Atau, untuk kamu yang mahasiswa dan sedang malas menulis skripsi, kamu perlu bernada supaya bisa menulis tanpa memakai jemari. Ringkas, kan?

Permasalahannya, lumayan banyak aplikasi di luaran sana yang sediakan feature transkrip suara. Dibanding kebingungan pilih, sebaiknya baca 7 software transcribe audio to text yang sudah kami rangkum berikut!

 

1. Windows Speech Recognition

Tak perlu ribet download aplikasi, sebetulnya mekanisme operasi Windows yang kamu pakai telah ada feature speech to text, lho! Feature pengenal text ini pertama kalinya ditemui pada sistem operasi Windows Vista, selanjutnya lanjut ke Windows 7, 8, dan 10.

Untuk pemakaian di Windows 10, yang kamu perlu kerjakan ialah tekan shortcut Windows + Ctrl + S. Lantas, sebuah jendela perkenalan akan ada. Jendela ini akan membimbingmu saat lakukan pengaturan Windows Speech Recognition untuk pertamanya kali, seperti membantu pilih sumber mic yang tepat, lakukan pengujian suara, dan lain-lain.

Dengan Windows Speech Recognition, kamu dapat memberinya bermacam perintah cuman lewat suara, seperti buka program, penyeleksian file, dan navigasi simpel yang lain. Dan sudah pasti, feature mekanisme operasi ini mampu “mengubah” suaramu jadi text.

 

Kelebihan yang lain, Windows Speech Recognition ini dapat berperan di beberapa software faksi ke-3 dan dapat dipakai secara off-line. Akurasi dari software transcribe audio to text bawaan ini akan bertambah jika sering dipakai, melakukan adaptasi atas suara dan perintah-perintah yang relevan.

2. Amazon Transcribe

Aplikasi Transcribe Audio to Text
Aplikasi Transcribe Audio to Text

Siapa sich yang tidak kenal Amazon? Ternyata perusahaan raksasa itu sediakan layanan transcribe audio to text yang mempunyai banyak sekali feature. Mau itu seorang karyawan kantoran, podcaster, YouTuber, atau aktor professional di industri perfilman, Amazon Transcribe dijamin dapat membantumu menuntaskan pekerjaan dengan lebih cepat.

Masalahnya software yang berbasiskan cloud ini bisa menambah pertanda baca secara tepat, menyisipkan timestamp agar kamu dapat membuat subtitle film secara mudah, dan memfilter supaya kosakata tertentu tidak turut ditempatkan ke text.

Software ini bisa juga dipakai untuk keperluan klinis seperti lakukan diktasi pada pembicaraan dokter dan pasien, atau implementasi yang lain yang terkait. Oh ya, Amazon Transcribe bisa juga mengenal beberapa pembicara sekalian, lho! Sehingga kamu dapat semakin gampang mengenal diskusi tanpa takut tertukar.

Amazon Transcribe sediakan periode percobaan gratis sepanjang satu tahun, tetapi terbatasi cuman untuk 60 menit tiap bulannya. Tidak boleh cemas bila periode gratisnya habis, biayanya cukup dapat dijangkau, kok! Yok coba pakai Amazon Transcribe lewat link ini!

3. Apple Dictation

 

Selain Windows, ternyata sistem operasi MacOS dari Apple punyai feature bawaaan untuk transcribe audio to text. Pada intinya, kamu akan mengandalkan feature voice assistant namanya Siri.

Biasanya, Siri digunakan untuk memberinya input lewat suara, seperti “Siri, tolong carikan jalur paling cepat ke Floating Market” atau “Siri, tolong tampilkan perkiraan cuaca besok”, dan lain-lain. Nach, jika kamu menempatkan kursor di tempat teks field, Siri juga dapat menuliskan tulisan dari input suara.

Langkah pemakaiannya juga gampang, kamu tinggal perlu aktifkan lewat menu Apple lalu pilih menu Sistem Preferences -> Accessibility. Pada bagian Voice Kontrol, kamu dapat pilih sumber mic dan bahasa yang dipakai.

Sesudah diaktifkan karena itu monitor akan tampilkan gambar mic di desktop supaya kamu dapat mengawali alat rekaman atau lakukan pause. Untuk beberapa langkah lebih detilnya, silahkan datangi situs support-nya di sini.

4. Dragon Speech Recognition Solutions

 

Dragon Speech Recognition Solutions ialah penyuplai rangkaian software penyuplai service transcribe audio to text. Ada banyak jenisnya yang dapat disesuaikan dengan keperluan, tetapi yang paling penting ialah Dragon Profesional Individu untuk PC, dan Dragon Anywhere untuk handphone (Android dan iOS).

Dragon Profesional Individu memakai tehnologi Deep Learning untuk hasilkan tulisan yang paling tepat. Sama sesuai namanya, tehnologi Deep Learning akan usaha pelajari opsi kamu, seperti pola penulisan tanggal, nomor telephone, dan lain-lain.

Dan, tak perlu cemas jika kantor kamu cukup bising, karena Dragon Profesional Individu dapat lakukan optimisasi pada suara supaya tetap dapat diganti ke text secara tepat.

Jika kamu ingin gunakan program handphone, dapat memercayakan Dragon Anywhere yang berbasiskankan cloud. Tetapi, HP kamu selalu harus tersambung ke internet untuk memakainya.

 

Oh ya, baik Dragon Profesional Individual untuk PC dan Dragon Anywhere dapat merekam suara secara nonstop, lho! Berbeda dengan beberapa software transcribe audio to text lain yang membatasi durasi waktu perekaman untuk tiap sesionnya.

5. Verbit

Aplikasi Transcribe Audio to Text
Aplikasi Transcribe Audio to Text

Bukan hanya bisa lakukan transcribe audio to text secara real-time, Verbit juga dapat membikinkan versi tulisan dari file audio yang kamu masukan. Verbit mempunyai lima kelompok industri yang dapat disamakan dengan keperluanmu, seperti Court Reporting yang dapat merekam suara secara real-time untuk kepentingan pengadilan.

Ada pula kelompok eLearning dan pembelajaran khusus penyandang disabilitas yang bisa diintegrasikan ke LMS (Learning Manajemen Sistem). Dan, buat kamu yang ingin membuat subtitle secara automatis untuk video YouTube, kamu bisa juga pakai Verbit untuk hasilkan file dengan format SRT, VTT, SCC, dan sebagainya.

Verbit janjikan ketepatan yang capai 99%, pas untuk professional yang tidak ingin repot memeriksa apa text yang dibuat sesuai diskusi sebetulnya. Sayang, Verbit tidak menampilkan info harga untuk tiap paketnya.

6. SpeechTexter

Aplikasi Transcribe Audio to Text
Aplikasi Transcribe Audio to Text

Nach, kalau transcribe audio to text yang ini, kamu tak perlu ribet lakukan penginstalan. Masalahnya, SpeechTexter sebagai aplikasi pengubah suara ke teks berbasiskankan website. Cukup buka browser, masuk ke situs SpeechTexter.com, dan kamu bisa lakukan pengetikkan teks lewat suara.

 

Aplikasi web ini tentu saja dapat diakses dimanapun (PC dan smartphone), dan dapat dipakai dengan gratis! Lebih cocok untuk pribadi bukannya untuk kepentingan industri. Yang bagusnya lagi, SpeechTexter memberikan dukungan sampai 60 bahasa, termasuk bahasa Indonesia serta bahasa Jawa!

7. Watson Speech to Teks

Aplikasi Transcribe Audio to Text
Aplikasi Transcribe Audio to Text

Selanjutnya ialah Watson Speech to Text yang disokong dengan tehnologi perubahan suara ke text yang demikian kompak. Bukan hanya tepat, di program ini, kamu dapat menambah beberapa keyword yang berkaitan dengan industri tertentu untuk makin tingkatkan ketepatan.

Watson Speech to Text memungkinkannya pemakainya untuk pilih mode suara berdasar bahasa dan frekwensi suara, mempunyai tujuan untuk makin perkuat ketepatan program dalam mengenal diskusi.

 

Watson Speech to Teks yang digeber oleh IBM ini memiliki versus demonstrasi yang dapat kamu coba saat sebelum beli. Dan, saat penulis cobanya, bisa dibuktikan jika tidak ada kekeliruan dalam mengenal suara. Semua diganti ke text tanpa kekeliruan. Tetapi, kelihatannya ini bergantung dari kualitas file suara yang dipakai.

Software transcribe audio to text ini dapat merekam secara real time untuk kepentingan interviu dan podcast, atau mengupload file suara dalam pola MP3, MPG, WAV, dan lain-lain.

Aplikasi ini punyai feature pendeteksian beberapa pembicara. Tetapi saat penulis coba di program demonya, ternyata feature ini tidak demikian tepat. Saat satu pembicara menggunakan intonasi dan suara yang sedikit berlainan, program malah menganggap sebagai pembicara yang lain. Well, tetap saja feature ini pantas diapresiasi, kan?