Pelajari Teknik Levitasi, Teknik Membuat Foto Melayang

Liputanberitaku.com — Photo levitasi ialah tipe photo yang mempunyai kesan-kesan unik. Kesan-kesan khusus dalam sebuah photo levitasi ialah object yang terlihat melayang-layang, iya melayang-layang pada udara seakan-akan menantang gravitasi.

Object photo di sini dapat manusia, hewan atau beberapa benda mati yang dibikin melayang-layang. Sekadar peringatan, tidak boleh bermain dengan vas bunga kecintaan ibu kamu untuk dibikin levitasi, bahaya.. Hehe.

Walau pada bagian awalnya kita menyentuh masalah photo loncat-loncat, tetapi photo levitasi yang murni lebih dari itu. Masalahnya jika orang loncat kan terlihat sekali dalam fotonya, “Oh.. ni orang kembali loncat”. Berlainan dengan photo levitasi, walau dilaksanakan dengan sama (loncat dsb), tetapi gestur dan feelnya akan berasa berbeda, ceileh.. hehe.

Untuk yang sejauh ini seringkali photo sekalian loncat-loncat, tentu sudah pahami bagaimana membuat photo levitasi barusan. Pada intinya membuat photo tipe ini ada dua langkah, yakni difoto alami atau memakai software koreksi.

 

Yok baca pembahasan berikut

Memfoto Levitasi Alami

Konsep khusus kita dalam memfoto object yang terlihat melayang-layang dengan manfaatkan shutter speed yang tinggi, karenanya shutter speed yang tinggi kita dapat membekukan pergerakan object yang dipotret.

Di bawah ini beberapa langkah yang dapat kamu praktikkan langsung untuk memfoto levitasi

Opsi model pada DSLR/mirrorless dapat memakai Manual (M) atau Shutter Priority (S/Tv), di ke-2 model itu silahkan putar roda dial camera untuk menambahkan shutter speed, biasanya diputar ke kanan. Shutter speed 1/500-1/1000 telah memenuhi.

Untuk camera kantong atau handphone, pakai model sport/olahraga untuk dapat membekukan pergerakan object, umumnya model ini dilambangkan dengan gambar orang lari atau gambar mobil. Rerata program photo di handphone android atau ios telah banyak yang memungkinkannya pemakainya atur shutter speed sendiri.

Untuk memperoleh sinar maksimal, silahkan mengincar di luar ruang. Bila Anda mau tak mau ambil gambar dalam ruangan, samakan ISO dan apertur sekarang ini. Bila memungkinkannya, pakai tehnologi strobo.

Ingat saat memakai shutter speed yang tinggi karena itu kita memerlukan sinar yang semakin banyak daripada shutter speed normal atau lamban.

 

Background pada photo mengambang penting karena memberikan dukungan “narasi” khusus pada photo mengambang. Penting untuk ketahui narasi dibalik photo yang dibatalkan itu, tidak sekedar hanya melompat-lompat. Minimal seorang yang bisa menyaksikan photo Anda, seorang yang ketahui makna dibalik photo itu atau bisa tangkap pesan yang ingin Anda perlihatkan.

Menjaga konsentrasi masih tetap pada object atau mode dengan memakai konsentrasi continuous dan burst model di camera (untuk yang pakai DSLR/mirrorless). Sebaiknya kamu pakai bukaan lensa kecil seperti f/8 supaya photo masih tetap tajam kesemuaannya.

Bila Anda inginkan photo bokeh, karena itu Anda dapat coba aperture besar dimulai dari f / 1.8. Tetapi harus diingat jika bukaan besar semacam ini gampang sekali memunculkan kekeliruan konsentrasi. Untuk yang betul-betul “merencanakan”, coba seringkali pasti tidak jadi permasalahan.

Property photo pantas kamu coba! Buku, payung, balon dan sejenisnya akan menambahkan kesan-kesan unik dan menarik dalam photo kamu. Janganlah lupa untuk disamakan dengan latar narasi dan latar belakang yang kita ulas barusan ya.

Begitu panduan buat kamu yang suka atau berminat untuk membuat photo levitasi. mudah-mudahan berguna